Jumlah Fans

Minggu, 06 Maret 2011

pay it forward


Assalammu alaikum Wr. wb.
Selamat pagi Bapak dan Ibu guru yang terhormat dan teman-teman yang berbahagia. Senang sekali rasanya kita semua dapat berkumpul di tempat yang nyaman ini, di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat wal afiat. Oleh karenanya, marilah kita mengucap syukur alhamdulillah atas kekayaan kesehatan jasmani yang telah Allah berikan. Dan mudah-mudahan rohani kita masih kaya akan kesehatan di tengah ruwetnya serentetan ujian ini. Dan jika rohani Anda belum cukup kaya, marilah kita perkaya lagi dengan mendengarkan cerita saya berikut ini.
Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin film “PAY IT FORWARD” bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.
Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang di sekitarnya, lalu jika ketiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut “PAY IT FORWARD”.
Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya di pinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.
Percobaanpun dimulai. Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada di rumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya “PAY IT FORWARD, MOM”.
Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan di antara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan ”PAY IT FORWARD, MOM”.
Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan “PAY IT FORWARD, SON”.
Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil “PAY IT FORWARD, SIR”
Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan "PAY IT FORWARD”
Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tahu dari mana asal muasalnya istilah “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrean nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.
Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.
Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.
Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: “PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada di sekitarmu)”.
Dan pada akhirnya, nilai yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah MARILAH KITA BERBUAT BAIK KEPADA ORANG LAIN. Entah kebaikan itu kelihatannya sangat kecil, tapi percayalah itu akan berdampak besar jika dilakukan dengan tulus.
Baik. Sekian. Terima kasih atas perhatian Anda. Semoga cerita tadi bermanfaat bagi kita semua.
Wassalam

Oleh: Mas'udahtillah 09

Pergaulan Remaja

Remaja yang sering disebut ABG adalah anak-anak SMP dan SMA yang masih dalam tahap pendewasaan. Saya akui, saya seorang remaja. Sering kita mendengar berita-berita buruk di TV maupun koran yang menyangkut kehidupan remaja.
Ambil saja contoh free sex, bolos sekolah, merokok, dan masih banyak lagi. Tidak sedikit remaja di Indonesia yang terjerumus kesana.
Pacaran. Itukah yang sering para remaja bicarakan?
Mengenal lawan jenis dan saling suka adalah awal yang berbahaya bagi para remaja.
Dengan kedekatan seperti ini, remaja akan penasaran dan mencari tahu lebih dalam lagi terhadap lawan jenisnya. Tak jarang mereka mencoba-coba hal baru yang seharusnya tidak mereka lakukan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Lingkungan keluarga merupakan modal awal yang menentukan kemana arah seorang anak akan berjalan. Jika orangtua di rumah rajin sembahyang, maka anaknya pun tidak akan neko-neko. Kasih sayang dan komunikasi yang hangat di rumah akan membawa aura yang baik pada anak tersebut.
Berbeda dnegan orangtua yang kurang menengok kegiatan anaknya. Mungkin karena sibuk kerja di luar, pulang larut malam, saat pulang anak sudah tidur, terlalu capek untuk memerhatikan anak, sehingga komunikasi pun kurang berjalan dengan baik. Anak dengan orangtua tipe ini di rumah akan merasa lebih bebas. Mereka merasa bisa melakukan apa saja dan kemana saja semau mereka. Toh orangtua juga tak peduli. Belum lagi kalau orangtua sering memarahi anaknya, padahal mereka belum tentu memberi contoh yang baik untuk anak mereka. Hal ini membuat sifat dan sikap anak yang tak jauh-jauh dari egois dan sedikit kaku. Jika ini yang terjadi di rumah, tak heran apabila remaja di luar seperti itu.
Selain lingkungan di rumah, lingkungan luar rumah juga memengaruhi. Di sekolah, banyak sekali tipe anak. Dari polos, alim, rajin, suka bolos, egois, sampai yang suka merokok pun ada di sekolah. Kembali lagi, hal ini adalah bawaan dari didikan di rumah. Memilih teman adalah pilihan yang tepat. Bukan berarti tidak mau berteman lho, taapi memilih mana yang baik dan buruk. Jika teman itu bisa memberi efek yang baik untuk remaja, mengapa tidak? Berteman dengan orang baik, akan berdampak baik pada kita. Sebaliknya, berteman dengan orang yang bersifat kurang baik, akan berdampak buruk pada kita. Tergantung, pilihan itu ada dalam diri kita. Banyak siswa yang merokok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Saat ditanya, kebanyakan dari mereka menjawab temanlah alasannya. Teman yang mengenalkan, mengajak, dan memengaruhinya.
Handphone (HP) yang berfitur lengkap juga mempermudah para remaja mengakses situs-situs terlarang. Berawal dari rasa ingin tahu, mereka akan menggunakan HP dengan sangat lincah.
Masih banyak faktor lain yang memengaruhi pergaulan remaja. Sebaiknya orangtua memberi pengawasan secara khusus, tidak selayang pandang saja. Komunikasi dan kontrol yang baik sangat berpengaruh terhadap remaja yang masih sangat labil untuk melangkah.
Nugraheni Puspitasari
"Hidupku adalah pesanku" - Mahatma Ghandi.

Lift by : Dewanti (05)

Assalamualaikum wr.wb.
Mungkin anda sudah pernah atau mungkin sudah bosan mendengar cerita dengan tema seperti ini. Tema tulisan saya ini adalah roda kehidupan. Karena kata "roda" sudah sering digunakan, saya menggunakan lift sebagai pengganti roda. Mengapa saya menggunakan kata "lift"? Agar terkesan lebih modern? Tidak. Karena saya suka naik lift? Tidak juga. Saya menggunakannya karena terinspirasi dari sebuah lagu yang tidak sengaja termainkan oleh laptop saya ketika akan menulis untuk ujian praktik. Beginilah awal mulanya.

Kemarin saya meminta sebuah lagu dari seorang teman. Katanya, lagu ini bisa memberikan sensasi semangat bagi yang mendengarkan. Saya pun penasaran dan akhirnya meminta lagu tersebut darinya, sekalian mengusir kebosanan mendengar lagu yang itu itu saja dari laptop saya.

            Judulnya Elevator, dinyanyikan oleh David Archuleta, finalis American Idol ketika saya masih kelas 2 SMP. Elevator berarti lift. Saya sempat heran, mengapa judulnya elevator? Apa yang menarik dari sebuah elevator? Memangnya bisa memberi sensasi semangat seperti yang teman saya katakan tadi? Begitu penasarannya saya, ketika sampai di rumah saya langsung menyalakan laptop, memasang headset, lalu mendengarkan lagu ini dengan seksama.

            Kepala saya bergoyang goyang mengikuti irama. Nada ceria yang dilagukan oleh David Archuleta terasa ringan didengar, kebetulan suasana hati saya sedang bagus saat itu, jadi lagu semacam ini langsung membuat semangat ’45 saya berkobar.  Pertama kali mendengar, saya langsung jatuh cinta pada lagu ini. Tak puas, saya ulangi lagi. Dua kali, tiga kali, empat kali. Tanpa sadar saya pun ikut bernyanyi. Awalnya saya hanya bergumam tidak jelas. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari liriknya di internet.

            Setelah mengunduh lirik, saya menirukan si David sambil membaca liriknya. Ketika lagu sudah selesai, saya terdiam, saya amati liriknya lalu membacanya sekali lagi.

            Kurang lebih isinya begini: hidup itu sepeti lift. Kadang berada di atas, dan kadang berada di bawah. Ketika pintu lift terbuka, kau tidak pernah tahu apa yang akan ada di depanmu. Kita hanya mengikuti siklus itu, sampai akhirnya mendarat kembali di tanah. Namun itu wajar, karena hal itu membuat hidup lebih “hidup” dan berwarna. Dan tak perlu khawatir karena kita bisa terbawa lift kembali lagi ke atas.

            Saya termenung. Ternyata dibalik lagu yang ringan ini, yang saya pikir isinya juga ringan, terkandung makna yang berat. Saya jadi membayangkan, bagaimana kalau hidup semua orang itu dibiarkan mengalir saja, spontan, pasti seru. Karena hidup orang itu bakal dipenuhi kejutan-kejutan yang dia sendiri tidak menyangka akan dapat “kejutan” itu (kalau sudah tahu, bukan kejutan lagi namanya). Dan hidupnya sudah pasti 100% “berwarna”. Mendadak kaya, mendadak pintar, hari ini tiba tiba dibenci, sedetik kemudian jadi orang yang paling disegani diseluruh dunia, misalnya.

            Tapi kalau diibaratkan lift seperti lagu si David, liftnya mungkin tidak akan naik, karena tidak tahu tujuannya ke lantai berapa. Diam. Cuma bertahan di satu lantai, kemudian buka pintu lift, tutup, buka, tutup, buka, tutup, tebak tebakan apa yang ada di balik pintu. Iya kalau yang muncul kebanyakan hal hal baik. Kalau yang muncul selalu yang jelek? Wah, bisa kacau jadinya.

             Bagaimana kalau hidup kita sudah terencana sampai sedetil detilnya lalu kita tahu rencana itu. Kita tahu apa yang ada di masa depan, lalu sudah mempersiapkan untuk menghadapinya dari sekarang. Kita sudah tahu kapan kita bakal berhasil, kapan hewan piaraan mati, kapan kita tertabrak sepeda. Kemudian kita sudah mempersiapkan lahan kubur dan tisu yang banyak untuk hewan piaraan kita dari sekarang padahal dia masih hidup, misalnya. Pasti membosankan sekali ya hidup seperti itu.

            Memang idealnya, kita harus merencanakan hidup kita nanti seperti apa. Tapi, kita tidak tahu detilnya seperti apa. Kalau sampai detil-detilnya, itu hanya Tuhan yang tahu. Nah, perencanaan yang sangat kompleks dan sempurna yang hanya diketahui oleh Tuhan ini yang akan menjadi “kejutan”, dan membuat hidup lebih “berwarna”.

            Terkadang, detil yang sudah direncanakan oleh Tuhan bisa mengubah rencanya yang kita buat. Saya akan buat perumpamaan seperti lift. Misalnya, kita sudah berencana ke lantai 9. Sesampainya di lantai 9, kita berencana naik lagi ke lantai 14. Ternyata, ada “sesuatu” yang mengharuskan kita kembali lagi ke lantai 3. Yah, mau tidak mau, kita tetap harus kembali ke lantai 3 tadi. Namun, kita tetap bisa naik lagi, bahkan diatas lantai 14, dengan syarat berusaha dan berdoa. Kalau ternyata setelah turun ke lantai 3 tidak bisa naik lagi, kita harus tetap beruasaha, mengerahkan segala yang kita mampu. Kalau tetap tidak bisa? Coba lagi. Kalau terus menerus tidak bisa? Wah, mesin liftnya harus diperbaiki kalau begitu

by queen nmr absen 14

Assalammualaikum, nama saya queen.
Karena ada kewajiban bercerita untuk seluruh siswa agar bisa lulus ujian praktek, akhirnya saya memperbaruhi cerita saya yang sudah saya buat beberapa hari yang lalu.

Cerita ini bisa saya kerjakan berawal dari hal yang sangat sepele : PENGAMATAN .
Terkadang memang kita sering menyepelehkan sesuatu yang ada di depan mata, padahal itu belum sepenuhnya sepele. Seperti pada sore itu,, yaah sore itu. .
ketika fajar yg sudah enggan menyinari bumi dan bergegas kembali ke singgahsananya untuk digantikan rembulan, ketika burung2 walet menuju ke bangunan tua untuk mngumpulkan segudang rencana,
ketika semua orang bergegas untuk melepaskan segala rasa lelah mereka menuju ke rumah,

disore itu, aku menemukan sesuatu, sesuatu yang berharga dan sebagai sebuah pelajaran dalam kehidupanku, baik sekarang maupun kelak.

Di sore itu, di dalam angkutan umum , di sebuah pertigaan yang sangat ramai, aku memandang keluar jendela untuk sejenak bernafas dari kepenatan yang ada di dalam otak ini. Jangan kira seorang anak SMA tidak memiliki beban pikiran, wow, itu sama sekali salah.
Banyak sekali beban saat itu, dari adanya tugas, ulangan, dan persiapan untuk unas. Pikiran saya saat itu benar-benar sedang penat!

Kembali ke topic awal, pada sore itu,
Saya melihat banyak kejadian yang sering terjadi dan kita lihat didalam hidup kita ini, namun tidak sepenuhnya kita pahami. Bahwa sejatinya, dalam hidup ini kita memliki segudang alasan untuk melakukan suatu hal dan mendapatkannya.

Gampang saja : dari para pengemis malas yg hanya menengadahkan tangan, para pengamen yang maksud mereka bernyanyi, tapi malah memuakkan telinga, pak kernet yang berlari-lari mencari penumpang untuk beberapa uang ribuan, hingga pedagang asongan yang berlari-lari mengejar bis demi menjual makanan mereka. Pastinya mereka punya alasan mengapa mereka harus melakukannya. Dari sekedar ingin menafkahi diri sendiri, memberi makan keluarga, menyekolahkan anak, bersenang-senang, dan masih banyak lagi.

Namun,, di sore itu. . dibalik jendela itu, .
Mataku tak sengaja tertuju pada seorang lelaki tua yang sangat rentan, kuamati dia dari atas kebawah, ada sesuatu yang menarik di dalam dirinya yang membuat saya sampai-sampai mengamatinya sebegitu detail, dari topi macam koboi yang berwarna -entah- apa, kaus dalam yg sudah tak karuan, hem batik yang ada tambalan dimana2, celana pendek yang sudah usang, sandal japit yg bukan pasangannya, dan satu macam lagi yg membuat dia menarik : keranjang bambu yg berisi mainan tradisional yg berasal dari bambu juga dan wajahnya yang tetap tersenyum ramah. Dia memampangkan harga didepan keranjang: Rp. 2000

Tentunya aku terkaget-kaget dan menarik nafas dalam-dalam, apalah arti uang 2000 untuk usaha yang sekeras itu ? dari mencari bambu, memotongnya, merakitnya, menghiasnya, hingga menunggunya laku terjual. .
Sementara kita saja, menganggap uang dua ribu rupiah itu sangat lah tidak ada apa-apanya dibandindingkan dengan pengeluaran kita sehari. Menurut saya, dia adalah orang yang benar-benar sabar dan memiliki kerja keras yang sangat tinggi, satu lagi: keikhlasan yang tak tertandingi untuk menjalani ini semua.
Lalu, angkot yang saya naiki pun melaju, pak kernet dan pak sopir merasa kesal karena sepinya penumpang. Yang benar saja, dari percakapan mereka, saya mengetahui, bahwa dari hari ini mereka hanya mendapat 30 ribu rupiah. Sekali lagi, aku menarik nafas dalam-dalam.

Namun, otak ku tergelitik untuk memikirkan sesuatu hal tentang kehidupan.
sebuah kenyataan yg baru saja aku lihat tadi. Aku pun yakin bahwa orang-orang itu : (pengemis, kernet, pedagan asongan, dan penjual mainan tradisional) tidak pernah bercita-cita untk menjadi seperti ini dalam hidupnya. Merka seperti itu juga karena diri mereka sendiri,. Karena di jaman ini, siapa yang giat belajar, berusaha, dan berdoa, dial ah yang akan jadi pemenangnya. Memang banyak sekali pilihan dalam hidup ini, dan banyak juga alasan untuk kita tetap menjalaninya. Dan bukan berarti orang miskin itu selalu merana. Bapak penjual mainan tadi contohnya, dia tetap tersenyum, meskipun saya yakin penadpatannya sangat lah kurang dari kata cukup !



Aku jadi teringat kata orang bijak yang masih terekam di otakku saat ini.
SATU : tak usahlah kau hidup untuk mencari jumlah, tapi carilah makna
DUA : Kerjakan segala sesuatu dengan rasa ikhlas, sabar dan usaha keras.
TIGA : kau akan selalu merasa puas jika kau mau bersyukur.

disore ini, didalam angkutan ini aku mulai merasa,
Yeaah ! aku mulai merasa betapa beruntungnya aku masih bisa hidup seperti ini, tanpa harus bersusah payah menghadapi dunia yang keras dan penuh sandiwara ini.
Lalu aku baru menyaadari, ternyata hidup ini lebih terasa indah jika kita banyak bersyukur.


Dan dibalik topi macam koboi itu, aku mendapatkan sesuatu hal yang mungkin tidak terlintas dalam benak kita, bahwa apapun pekerjaan kita, akan jauh lebih sempurna jika kita mau bekerja keras, sabar dan ikhlas dalam menjalaninya.


Dan dari sore ini
Aku juga menyadari, hidup memang tak selamanya seperti mimpi yang kita angan-angankan.
Kita harus memecah balon mimpi itu dan kembali pada kenyataan bahwa kehidupan tak semudah yang kita kira. Kehidupan adalah dimana kita harus berusaha keras mencarinya, lalu mempertahnkannya, dan ikhlas serta bersabar untuk menjalaninya.


Di sore itu, di dalam angkot ini, dan dibalik topi macam koboi. . .
Aku menemukan banyak hal tentang hidup :)

Nasionalisme Indonesia Kini


                  Assalamualaikum Wr.Wb
            Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada yang terhormat bapak/ibu penguji dan teman teman yang saya cintai atas kesempatan yang diberikan ini. Bapak dan ibu serta teman-teman sekalian, saya berdiri di sini ingin menyampaikan sebuah topik yang sebenarnya sangat klasik tapi cukup penting bagi saya untuk diungkap kembali. Masalah itu adalah N A S I O N A L I S M E.
               Nasionalisme. Hanya satu kata, namun sangat luas maknanya. Banyak pendapat mengenai arti dari sebuah kata itu. Salah satunya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Nasionalisme adalah Paham/ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Sedangkan, menurut sumber lain, Nasionalisme merupakan sebuah rasa patriotik yang ada pada diri kita yang patut kita persembahkan  untuk negara kita tercinta ini.
                Mengapa Nasionalisme itu penting? Merupakan suatu pertanyaan klasik yang sangat sering kita dengar. Terutama saat belajar mata pelajaran Kewarganegaraan. Dan, yang pasti sebagian besar siswa akan menjawab, “ Ya penting. Untuk membangun negeri ini. Kalau tidak ada nasionalisme, kita pasti tercerai berai.” Sebuah jawaban yang tidak salah. Namun, apakah tidak terlalu sederhana apabila kita ingin menjelaskan kepentingan sebuah kata penguat bangsa itu?
                Masih terbayang dibenak kita semua kisah-kisah heroik para pahlawan dalam mempertahankan keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kala itu, nyawa seakan sebanding dengan kemerdekaan yang mereka anggap sebagai harga mati yang harus diraih sampai tetes darah penghabisan. Tak peduli apa pun hambatan dan resikonya. Perjuangan mereka hanya berlandaskan satu asas sederhana; suatu paham yang mampu mempersatukan bangsa Indonesia kala itu, dan akan senantiasa mempertahankan eksistensi Indonesia di kancah internasional bila diperjuangkan: nasionalisme.
                Penting untuk digarisbawahi bahwa saat ini kita hidup di era modern. Era saat semua pekerjaan menjadi lebih mudah karena adanya teknologi yang serba canggih. Era saat batas tidak menjadi penghambat dalam mobilitas penduduk bahkan informasi. Era saat tuntutan untuk menjadi gaul dan melek teknologi diagung-agungkan. Era saat budaya di seluruh Negara seakan sengaja atau dipaksa untuk diakulturasikan. Salahkah? Tidak juga.
                Dan yang tidak kalah penting, sekarang ini pun kita menyadari bahwa kini kita seakan sedang dijajah kembali. Oleh siapa? Bukan hanya oleh bangsa lain, namun oleh perkembangan teknologi dan pengaruh dari globalisasi dunia internasional yang sebagian besar bertolak belakang dengan kultur Indonesia. Bahkan eksistensi bangsa Indonesia sebagai suatu bangsa yang merdeka dan dahulu dikenang sebagai 'Macan Asia' dan 'Zamrud Khatulistiwa' pun dipertanyakan.
                Bila kondisi Negara kita sudah menjadi seperti itu, sulit untuk mengetahui apa atau siapa yang bersalah. Apa atau siapa yang harus bertanggung jawab. Sebenarnya, menurut saya, yang terpenting bukanlah mencari apa atau siapa yang bertanggung jawab atas kondisi ini. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana sikap kita dalam mengatasi permasalahan bangsa kita ini.
Namun sayang, yang kerap terjadi sekarang ini kita bukan malah berusaha bersama-sama, tetapi justru hanya menuntut, menuntut dan menuntut kepada Pemerintah agar bertanggung jawab atas semua ini. Seolah-olah semua ini adalah kesalahan pemerintah. Akan tetapi, apa semua bisa selesai dan berhenti dengan pengklaiman seperti itu? Dengan menyalahkan salah satu pihak saja? Sementara rakyat hanya mengaharapkan hasilnya. Bagaimana kesejahteraan dan kemakmuran yang selama ini kita mimpikan dapat terwujud, jika yang bekerja salah satu pihak saja?
Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk berlomba-lomba membangun rasa nasionalisme dalam diri kita. Misalnya saja, nasionalisme dengan munculnya gerakan perjuangan fisik melawan Malaysia  misalnya, bila Malaysia nekat mengganggu kedaulatan RI dengan mengambil atau
merampas Pulau Ambalat, merupakan suatu perilaku atau sikap kita yang sangat  terpuji. Kita semua jelas sangat mendukung setiap usaha TNI dan para  sukarelawan yang berusaha menjaga keutuhan kedaulatan negara RI.
Namun, kita juga tidak boleh salah dalam menilai ke-nasionalis-an seseorang. Seperti, ada seseorang bernama Si Anu. Dia seringkali dituduh, “Si Anu tidak nasionalis, lihat saja dia menanam modalnya di luar negeri.” Sementara itu, para investor asing yang berlomba-lomba menanamkan modal di Negara kita hampir tidak pernah kita pertanyakan rasa ke-nasionalis-an mereka. Ada juga kasus lain, kali ini menimpa Si Una. Konon, Si Una memiliki nasionalisme yang tinggi. Apa pasal? Si Una ini tidak pernah ke luar negeri, selalu menggunakan produk dalam negeri. Kurang apa? Ternyata, menurut tetangga-tetangganya, Si  Una tidak pernah bergaul dengan lingkungan sekitar yang notabene asli penduduk merah-putih. Terdengar kabar pula, bahwa Si Una merupakan karyawan yang jago korupsi. Lalu bagaimana?
Masalah seperti itu, memang tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Masalah Si Anu atau Si Una yang lebih nasionalis tergantung penilaian Anda. Namun, berdasarkan kajian data yang saya dapat dan menurut pendapat saya pribadi, ke-nasionalis-an seseorang dapat diukur dari :
1.       Rasa kebanggaan menjadi bangsa Indonesia. Ke luar negeri pun, bisa jadi dikatakan memiliki sikap nasionalis yang tinggi. Apabila di sana mereka malah mempromosikan keindahan alam dan budaya yang beraneka ragam di Indonesia.
2.       Keterlibatan secara nyata dalam bermasyarakat, mencontohkan kegiatan terpuji agar terbentuk suatu mutu kehidupan yang lebih baik. Bukan melakukan korupsi sana-sini.
3.       Ketegasan sikap yang konsisten serta menghargai perbedaan dengan memiliki rasa toleransi yang tinggi.
Singkat kata, seorang nasionalis akan menjaga cita-cita bangsa dan kemurnian kesatuan. Berada di dalam atau di luar negeri, dia memakai produk lokal atau asing, sah-sah saja, tetapi di benaknya tetap satu : Indonesia. Jadi, hendaknya sebagai bangsa Indonesia kita harus memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan. Karena, hanya lewat nasionalisme itulah kebangkita bangsa Indonesia muncul kembali.                                                                                                  

Nah, itulah sekelumit tentang nasionalisme. Mudah-mudahan bisa menjadi penyegar bagi kita. Sehingga kita bisa memupuk rasa nasionalisme sejak dini.
Wassalamualaikum Wr.Wb

MASITA LUTHFI V. P

               
               
               
               
               
               
               
               
                               
               


Belajar dari Katak =)


Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebelum saya mulai bicara panjang lebar, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah serta izin-Nya lah kita dapat berkumpul dikelas ini untuk melaksanakan Ujian Praktik Bahasa Indonesia dalam keadaan sehat wal afiat.
Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang Bangkit dari Kegagalan. Saya tak perlu menjelaskan apa definisi dari kegagalan, karena semua orang pasti tau apa itu gagal. Semua orang juga pasti pernah mengalami kegagalan, tapi apakah semua orang bisa bangkit dari kegagalannya?
Pada hakikatnya semua orang bisa atau dengan kata lain memiliki kemampuan untuk bangkit dari kegagalannya. Mengapa? Karena sesungguhnya, ketika satu pintu tertutup untuk kita maka seribu pintu yang lain akan terbuka. Jadi, semua orang yang gagal punya dua kesempatan yaitu untuk memilih seribu pintu yang terbuka dan kembali ke rutinitas kehidupan yang semula atau menunggu di satu pintu yang mungkin tak akan pernah terbuka lagi.
Nah, yang menjadi masalah adalah kita sering terpaku pada satu pintu dan kita tak menyadari kalau seribu pintu yang lain sudah dibukakan untuk kita, sehingga waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk memilih pintu-pintu terbuka itu kita buang begitu saja dengan ratapan, penyesalan, kemarahan, dan hal-hal negatif yang tak berguna lainnya.
Kemarin, saat sedang menjelajahi dunia maya, saya menemukan artikel menarik tentang dua katak yang terjebak dalam lubang. Artikel itulah yang menjadi alasan utama saya memilih topik ini. Begini artikelnya :
Ada dua ekor katak yang terjerumus ke dalam sebuah lubang. Keduanya berkali-kali mencoba melompat ke atas untuk menyelamatkan diri, namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Lima katak lain kemudian berkerumun di pinggir lubang untuk memberikan dukungan, dengan teriakan: “Ayo kamu bisa, ayo lompat lebih tinggi ...”. Setelah satu jam mencoba tanpa hasil, akhirnya kelima katak di atas malah berkata, “Kalian sudah mencoba dan gagal. Percuma saja melompat, akhirnya toh kalian akan mati dalam lubang. Sudah jangan lompat, jangan lompat, mati saja”. Mendengar teriakan itu, satu katak dalam lubang merasa frustrasi. Dia tidak melompat lagi dan akhirnya mati. Tapi katak kedua melompat terus, sampai satu saat dia berhasil melompat keluar dari lubang itu. Lima katak di atas merasa heran, lalu mengajak dia bicara. Ternyata katak yang satu ini tidak bisa mendengar, sebab dia tuli !!! Jadi pada saat kelima katak tersebut berteriak-teriak agar dia mati saja, dia berpikir mereka memberikan support agar dia melompat terus sampai berhasil.
Katak yang mati dilubang adalah gambaran dari seseorang yang merasa frustasi dan tak berdaya karena kegagalannya, apalagi setelah mendengar dan terpengaruh oleh komentar teman-temannya yang justru makin meredupkan api semangat yang ada dalam jiwanya. Komentar negatif itu terus didengarnya, makin memengaruhinya, hingga akhirnya api semangatnya padam dan dia pun mati sebagai katak yang gagal.
Sementara itu, katak tuli yang selamat merupakan gambaran dari orang-orang yang menulikan telinganya terhadap komentar-komentar negatif yang dia tahu bisa memadamkan api semangatnya. Dia menjadikan komentar negatif yang ditujukan padanya sebagai cambuk untuk mencapai kesuksesan. Dia meyakini bahwa tak ada usaha yang tanpa hasil. Jadi, dia terus melompat lagi dan lagi hingga akhirnya dia berhasil mencapai apa yang ia inginkan.
Jadi, faktor terpenting untuk mencapai apa yang kita inginkan adalah:
1.   Keyakinan kuat bahwa setiap usaha akan membawa hasil
2.   Menjaga api semangat kita untuk tetap membara
3.   Menulikan telinga terhadap semua komentar yang melemahkan
4.   Berdoa kepada Allah swt
Nah, mulai detik ini jangan buang-buang waktu lagi, segera bangkit  dan tinggalkanlah pintu yang sudah tertutup itu.  Jangan biarkan kegagalan menghalangimu menuju tempat yang menjanjikan kesuksesan dan kebahagiaan untukmu. Cari pintu lain dan melompatlah lebih tinggi lagi agar cita-citamu teraih.

PACARAN (Nisa Setya Dini 11)

Assalamualaikum Wr. Wb.


Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru pengawas ujian praktik Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan orasi saya tentang fenomena remaja yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, yaitu pacaran.
Sebagaimana yang kita ketahui, media baik elektronik maupun cetak saat ini banyak disorot sebagai salah satu penyebab utama menurunnya moral umat manusia termasuk juga anak di bawah umur. Sebagai contoh media massa televisi yang menyiarkan sinetron, film, iklan dan juga video klip untuk dewasa, padahal tidak hanya orang-orang dewasa yang dapat menggunakan fasilitas televisi ini. Banyak anak di bawah umur yang dapat melihat adegan-adegan yang tidak selayaknya dilihat oleh anak di bawah umur tersebut, seperti contoh kemesraan pasangan kekasih yang diperankan oleh artis-artis dalam negeri kita sendiri dalam sinetron yang dapat ditonton siapapun. Maka pada zaman sekarang ini tidak hanya anak SMA yang berpacaran. Anak TK, SD, dan SMP juga sudah mengenal rasa suka terhadap lawan jenis. Sungguh mengenaskan, namun inilah dunia anak remaja zaman sekarang.
Fasilitas tempat berpacaran anak remajapun bermacam-macam:  mal, kafe, restoran, dan juga taman kota. Taman kota yang seharusnya menjadi tempat hiburan keluarga kini telah disalahgunakan oleh pasangan-pasangan remaja. Sudah menjadi tontonan umum bila banyak pasangan kekasih bermesraan di taman kota sekitar kita. Tentu saja hal ini menyebabkan dampak negatif untuk taman kota tersebut. Persepsi banyak orangpun berubah, taman kota sudah dianggap tempat ajang berpacaran pasangan-pasangan remaja. Kemesraan pasangan suami istri saja tidak selayaknya dipertontonkan, terlebih lagi untuk pasangan yang bukan muhrim.
Tidak hanya lingkungan yang mendapatkan efek negatif dari pacaran, namun dampak itu juga dirasakan oleh pasangan itu sendiri.  Namun tak hanya dampak negatif dalam berpacaran, ada juga dampak positif yang dapat dirasakan bila kita berpacaran dengan tetap memegang teguh keyakinan dan agama. Seperti halnya:

1.   Prestasi Sekolah
Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan berpacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah dikarenakan permasalahan cukup berat hingga mengganggu gairah belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar. Tetapi tidak menutup kemungkinan prestasi kita meningkat akibat pacar yang senantiasa memberikan dorongan, semangat, dan perhatian pada mereka untuk lebih meningkatkan prestasi atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun pacaran, prestasi belajar tidak mengganggu.

2.   Pergaulan Sosial
Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain dikarenakan rasa cemburu yang masih belum bisa dikendalikan karena masih dalam keadaan labil. Namun pergaulan dapat semakin meluas, jika pola interaksi dalam peran tidak hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya. Seperti sahabat, keluarga, dan kerabat lawan jenis.

            3.   Mengisi Waktu Luang
Bisa tambah bervariatis atau justru semakin terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif seperti ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya. Namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, belajar bersama, berlibur bersama kedua keluarga, dan sebagainya.

4.   Keterkaitan Pacaran dengan Seks
Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan.

5.   Penuh Masalah Sehingga Berakibat Stres
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitmen yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya. Terlebih lagi bila sang pacar meninggalkannya.

6.   Kebebasan Pribadi Berkurang
Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk pacar.

7.   Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindung
Hubungan emosional yaitu saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif.

Di sisi lain peran orang tua sangat dibutuhkan untuk remaja-remaja yang masih labil. Sehingga sebaiknya orang tua memberikan pengertian yang positif tentang pacaran dan banyak orang tua yang melarang pacaran. Namun untuk remaja saat ini sangatlah sulit bila tidak diperbolehkan berpacaran. Orang tua atau kerabat dekat sebaiknya selalu menganjurkan untuk berpacaran secara sehat dan bertanggung jawab, seperti:
1.Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi.
2. Menerima pacar apa adanya. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya.
3. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering berselisih, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan dampak negatifnya.
4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain.
5. Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan.
6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.
Melihat dampak-dampak negatif yang terjadi pada remaja, bila remaja tersebut tidak dapat mengendalikan emosi dan hawa nafsu. Sebaiknya tidak melakukan hal tersebut.
Demikian orasi saya mengenai fenomena remaja zaman sekarang. Maaf bila terdapat kesalahan yang saya ucapkan. Saya akhiri. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Nisa Setya Dini pixel11

Pornografi bagi Anak Usia Dini (Syarifah J. A./17)

Assalamualaikum Wr.Wb.
Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru pengawas ujian praktik Bahasa Indonesia. Pada kesempatan berbahagia ini saya ingin mengulas fenomena di kalangan masyarakat yang belakangan semarak yaitu mengenai dampak pornografi bagi anak usia dini.
Sebagaimana yang kita ketahui, media baik elektronik maupun cetak saat ini banyak disorot sebagai salah satu penyebab utama menurunnya moral umat manusia termasuk juga remaja. Berbagai tayangan yang memperlihatkan aspek pornografi juga diyakini sebagai sebab terjadinya banyak kasus pelecehan seksual.
Dengan semakin majunya teknologi komunikasi, saat ini hampir tidak ada jalan untuk mampu mengendalikan atau mengawasi beredarnya karya maupun hiburan yang tergolong dalam kategori pornografi.
Pada dasarnya sesuatu yang berbau porno bertujuan merangsang hasrat seksual pembaca atau penonton. Karena itu efek yang dirasakan orang yang menyaksikan atau membaca pornografi adalah terbangkitnya dorongan seksual. Tidak hanya itu, pornografi layaknya dopping yang membuat konsumennya ketagihan bahkan lambat laun menjadi suatu kebutuhan berkala. Dampak-dampak negatif pornografi antara lain:
1.     Pelecehan Seksual
Setelah melihat tayangan pornografi, biasanya orang yang bersangkutan lalu mencari cara untuk melampiaskan dorongan seksnya. Anak usia dini adalah individu yang sangat rentan terhadap pelecehan seksual, apalagi di Indonesia sendiri pendidikan seks untuk anak bagi sebagian besar orangtua masih tabu dan belum waktunya diberikan. Hasilnya anak sering menjadi korban pelampiasan seks bahkan oleh orang disekitarnya.
2.     Sulit konsentrasi
Bagaimana bisa konsentrasi kalau yang ada dalam pikiran anak adalah pikiran-pikiran kotor. Belum lagi kalau anak belum paham sehingga yang ada dalam otak anak adalah berbagai pertanyaan seputar adegan atau tayangan porno yang baru dia lihat. Apalagi kalau sudah tertanam dalam otak maka untuk menghapus akan sangat sulit. Mengapa? Karena seks merupakan kebutuhan dasar manusia. Anak yang sudah menemukan kenikmatan seks sebelum waktunya dan tertanam secara mendalam dalam pikirannya akan sulit untuk dihilangkan. Padahal jalan hidupnya masih sangat panjang dan mereka memerlukan konsentrasi belajar tinggi untuk meraih cita-cita.
3.     Tidak percaya diri
Anak bisa saja jadi tidak percaya diri, mengapa? Karena yang dia lihat dari maraknya tayangan TV atau bahkan lingkungan disekitarnya bila ingin terlihat cantik dan memiliki banyak teman harus berpakaian terbuka, bila berpakaian tertutup, si anak dianggap kuper dan tidak gaul, ndeso.
4.     Menarik Diri
Anak yang mengalami pelecehan seksual atau kekerasan seksual biasanya cenderung menarik diri, tertutup dan minder. Terlebih bila orangtua tidak segera mencari bantuan psikolog dan cenderung menyalahkan anak, memarahi atau menggunakan kekerasan. Dimasa depan bisa saja kemudian anak akan sangat membenci orang dengan jenis kelamin tertentu karena mengingatkan pada kejadian seram masa kecilnya.
5.     Meniru
Anak usia dini adalah peniru ulung, apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar dari orang dewasa dan lingkungannya akan ditiru. Anak usia dini belum mengetahui mana yang benar atau mana yang salah, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan yang mereka tahu orang dewasa adalah model atau sumber yang paling baik untuk ditiru.
Faktor yang paling kuat agar mampu mengendalikan dampak media tersebut adalah nilai yang ada di dalam diri remaja itu sendiri. Moral atau kemampuan untuk melakukan penilaian mana yang baik dan mana yang buruk harus ditanamkan sedini mungkin. Sehingga, ketika remaja berhadapan dengan situasi sosial yang kompleks ia masih mampu untuk menunjukkan jati dirinya. Berikut adalah tips membangun nilai positif dalam diri anak,

1.      Hendaknya anak-anak dijauhkan dari tontonan atau situs web yang menimbulkan dorongan seksualitasnya.  Orang tua pun sebaiknya senantiasa mengawasi, memperhatikan, dan membimbing segala kegiatan yang dilakukan oleh si anak. Contohnya, orang tua dapat melengkapi perangkat internet dengan program yang menghalangi akses ke situs-situs terlarang tersebut.

2.      Lingkungan juga sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak. Teman-temannya dapat mempengaruhi bahasa yang ia gunakan, cara yang ia lakukan dalam melakukan sesuatu, bahkan caranya berdandan. Oleh sebab itu, peranan penting orang tua sebagai pembimbing dan teman dekat si anak sangat diperlukan.

Demikian Bapak dan Ibu guru, Saya berharap semoga seulas kata yang saya sampaikan dapat menjadi motivasi tersendiri untuk membangun generasi dan kehidupan yang lebih baik kedepannya. Amiin Amiin ya Rabbal Alamiin.
Apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dihati Bapak dan Ibu guru, saya mohon maaf. Terimakasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb.


KEKURANGAN MEMBUAT KITA BERARTI -PIXEL 10-


Assalamualaikum wr.wb.
Yang terhormat Bapak/ Ibu Guru pengawas ujian pratik. Saya akan membawakan orasi yang berjudul “ Kekurangan Membuat Kita Berarti.”

Seringkali kita memikirkan bagaimanakah cara mendapatkan kesempurnaan dan memikirkan cara untuk menutupi kekurangan yang kita miliki. Bukankah hal itu adalah hal yang sia-sia dan hanya buang-buang waktu saja ? Kita takkan pernah menemukan kesempurnaan itu, tak peduli seberapa keras usaha kita, seberapa kuat tubuh kita, hasilnya akan tetap saja, NOL ! Tuhan menciptakan manusia dengan ketidaksempurnaan dan beragam perbedaan baik fisik maupun non fisik. Perbedaan tersebut bukanlah untuk disesali tetapi untuk dimanfaatkan dengan baik. Dan baik-tidaknya hasil itu tergantung bagaimana kita berpikir dan memahami perbedaan itu.

Jika kita berpikir bahwa kekurangan yang kita miliki hanyalah penghambat untuk kesuksesan kita, itu salah. Bayangkan jika semua orang hidup dengan kesempurnaan ! Tentu hidup kita hanya seperti kertas kosong, tak bermakna. Kekurangan yang kita miliki seperti rapor nilai, ada coretan hitam dan ada coretan merah. Hitam menandakan kita berhasil menggunakan kekurangan kita dengan baik, sedangkan merah menandakan kita gagal. Tentu kekurangan ini bukan penghambat, melainkan tantangan bagi kita, gambaran untuk mencapai kesuksesan itu. Lalu apa yang harus kita takutkan ?

Pemikiran buruk mengenai ketidaksempurnaan seharusnya kita buang jauh-jauh, karena Tuhan pasti memiliki tujuan dibalik ketidaksempurnaan itu. Jika kita berpikir lebih mendalam dan berusaha memahami ketidaksempurnaan yang kita miliki, kita akan menemukan titik terang dari semua kegalauan dan permasalahan yang kita alami. Berusaha berpikir positif juga tak ada salahnya. Pikiran kita adalah factor utama dalam hal ini. Pikiran itu seperti paying, hanya berfungsi jika terbuka. Jangan menggunakan nafsu dan emosi jika menghadapi suatu masalah atau dilemma.

Ada beberapa contoh permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan kita dan bagaimana seharusnya kita menghadapinya.

Kebanyakan orang dan mungkin Anda adalah orang yang minder dengan keadaan fisik yang Anda miliki. Anda salah dengan menganggap fisik adalah segalanya ! fisik bukanlah tolak ukur utama kelebihan seseorang ! Disekitar Anda pasti banyak wanita-wanita cantik atau pria-pria tampan. Lihat mereka ! Dari fisik mungkin mereka terlihat lebih menarik, namun dari segi kepribadian mereka tidak jauh lebih baik. Pilih mana ? berwajah rupawan tapi bodoh, atau berwajah pas-pas an tapi pintar ? Menjadi orang pintar jauh lebih berguna, orang pintar mampu mengendalikan situasi, dia mampu membuat dirinya menarik, dan tentunya dia mampu memperkaya dirinya. Jadi, fisik bukanlah segalanya.

Apakah Anda termasuk orang yang minder dengan kekayaan materi ? Memiliki masalah ekonomi ? Anda bukanlah satu-satunya orang yang berada dalam kondisi seperti ini. Tanpa disadari, masih banyak orang yang memiliki masalah ekonomi lebih buruk dari Anda. Yang harus Anda lakukan adalah berusaha bangkit dari keterpurukan itu. Jika kekayaan adalah cara bagimu untuk mendapatkan kebahagiaan, Anda harus mendapatkannya. Namun, pada kenyataannya, kekayaan tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Dan kekayaan materi bukan tujuan utama kita hidup. 

Ada berbagai masalah yang dapat timbul jika kita tidak mampu membendung ketidakpuasan dalam diri kita. Salah satunya dapat berdampak buruk pada mental kita. Jika kita terus-menerus menanamkan bahwa ketidaksempurnaan ini membuat diri kita sangat buruk dibandingkan orang lain, kita akan berada dalam posisi terburuk dari sebuah kegagalan. Ada kemungkinan kita bias menjadi salah satu pasien rumah sakit jiwa.
Lalu, untuk apa kita minder ? minder hanyalah sifat yang melemahkan pikiran kita. Minder adalah bentuk kepasrahan pada nasib dan keadaan yang tentunya takkan menyelesaikan masalah. Kekuranganmu adalah kelebihanmu. Jadikan kekurangan kita sebagai motivator utama dalam evaluasi diri kita. Kekurangan bukanlah gulma yang hidup sejahtera dalam diri kita. Dia bukan penghambat dan tak selamanya merugikan. Tergantung bagaimana kita menyikapi kekurangan yang kita miliki. Aggaplah kekuranganmu itu adalah anugerah Tuhan yang luar biasa ! tanpa kekurangan kita takkan pernah berpikir untuk bekerja keras dan tanpa kekurangan, hidup takkan berarti.

Untuk apa sembunyi dalam bayang
Jika kita bisa keluar raih cahaya terang

Demikian orasi dari saya, apabila ada kesalahan saya mohon maaf.
Wassalamualaikum. Wr. Wb 




Nila Siswanti

Arsip Ujian Praktik Bahasa Indonesia (Pixel 18)


Kekurangan dan kelebihan pendaftaran snmptn melalui sistem online oleh : Yelivia Dwi Ningtyas


Assalamualaikum Wr.Wb.
Kepada Yang Terhormat Bapak Eko serta teman-teman yang saya sayangi.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan opini saya mengenai kekurangan dan kelebihan pendaftaran SNMPTN Undangan melalui sistem online.
Sebelumnya, saya yakin kalian telah mengetahui mengenai program baru yang diterapkan pemerintah tahun ini, yaitu adanya dua macam SNMPTN (Undangan dan Tulis). Jika pada tahun-tahun sebelumnya siswa dapat mendaftar ke Perguruan Tinggi melalui PMDK, Ujian Tulis di PTN masing-masing dan juga SNMPTN, tahun ini akan berbeda dengan adanya SNMPTN jalur undangan dan dihapuskannya PMDK di beberapa Universitas Negeri.
Jalur undangan ialah mekanisme seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik tanpa ujian tertulis/keterampilan namun tidak termasuk jalur penelusuran minat dan bakat. Jalur ini –seperti yang teman-teman ketahui— telah dibuka pada 1 Februari lalu dan akan ditutup pada tanggal 12 Maret 2011. Siswa yang akan ikut SNMPTN jalur undangan harus mendapat rekomendasi dari kepala sekolah. Pendaftaran SNMPTN undangan dilakukan secara online.
Berbicara mengenai pendaftaran secara online, tentu selain memiliki kelebihan, juga memiliki kekurangan. Saya tertarik untuk membahas lebih jauh karena sebuah kata online yang tidak asing lagi di telinga kita. Ya, kehidupan kita yang sekarang tidaklah berjauhan dengan kata online yang berhubungan dengan internet. Tidak dapat dipungkiri bahwa kita bergantung pada internet. Dengan sekali klik saja, kita sudah bisa menjelajahi dunia yang sangat luas melalui internet.  Mungkin, hal ini lah yang memicu panitia untuk memilih online sebagai jalan siswa mendaftar ke SNMPTN jalur undangan.
Dengan sistem online, kita bisa dengan mudah memasukkan data yang kita perlukan dengan cepat. Seperti yang telah disediakan oleh web resmi SNMPTN undangan yaitu kita mengisi formulir lengkap, mengunduh sertifikat jika ada. Bahkan sertifikat yang kita miliki hanya perlu kita scanning kemudian hasilnya dapat diunduh langsung di web. Setelah itu, kita memilih jurusan dan universitas sesuai keinginan kita. Jika semuanya selesai, data kita secara otomatis diterima dan diproses oleh sistem yang telah diprogram. Sangat mudah bukan? Ini berbeda dengan sistem manual, kita harus menyerahkan berkas-berkas kepada jasa pengantar seperti pos atau yang lainnya, tentu hal ini perlu waktu yang lama untuk pengiriman dan prosesnya, anda bisa bayangkan berapa banyak orang yang akan mendaftar nantinya .
Kelebihan yang lain diantaranya:
1.        Panitia tidak perlu menyediakan banyak orang untuk mengatur jalannya pendaftaran.
Melalui internet kita bisa memprogram suatu sistem agar bisa berjalan sesuai yang kita inginkan. Fasilitas tersebut tentu tidak banyak memerlukan tenaga kerja untuk mengecek satu persatu data yang ada. Menurut saya pribadi semakin sedikit orang yang memproses maka akan meminimalisir adanya kecurangan oleh pihak-pihak tertentu.


2.       Sistem online dapat diakses pada waktu bersamaan
Ini sangat terbukti, kita bisa mengakses halaman kita –setelah terdaftar sebagai calon pendaftar SNMPTN jalur undangan –kapan saja yang kita inginkan. Kita tidak perlu mengantre terlebih dahulu, karena akses internet bisa dilakukan dalam waktu bersamaan.

Dengan beberapa keuntungan di atas selain memudahkan kinerja panitia penyelenggara tentu saja juga memudahkan saya dan teman-teman–sebagai calon pendaftar SNMPTN jalur undangan—untuk melakukan proses registrasi atau pendaftaran. Akan tetapi, apakah hal ini juga dirasakan teman-teman kita di pelosok negeri ini—Papua misalnya—? Mereka yang juga memiliki hak sama seperti kita untuk mendaftar sebagai calon mahasiswa di PTN namun tidak didukung akses internet yang mumpuni seperti di kota-kota.
Beberapa hari yang lalu saya membaca berita di kompas.com yang terbit Senin 21 Februari 2011 pada entri edukasi. Disana membicarakan tentang pendapat masyarakat mengenai persiapan panitia yang setengah-setengah untuk sistem pendaftaran online ini.
Contohnya, akses internet yang "memble",  menyebabkan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri jalur undangan di sekolah-sekolah di Purwakarta, Jawa Barat, sangat lamban. Menurut berita yang saya baca, ini baru di Jawa Barat, bagaimana dengan di Papua Barat atau kawasan Indonesia Timur lainnya?
Hal ini lah yang membuat masyarakat berpikir bahwa di dalam pelaksanaan pendaftaran SNMPTN Undangan yang menerima kurang lebih lima puluh ribu calon mahasiswa ini masih terdapat unsur diskriminatif, terutama bagi mereka yang tidak tinggal di kota.
Bapak Firdaus Cahyadi dari Knowledge Manager OneWorld-Indonesia pada Senin (21/2/2011) menuturkan pendapatnya kepada Kompas.com bahwa, di kawasan Indonesia Timur, akses internet masih sesuatu hal langka. Rendahnya jumlah pengguna internet di kawasan Indonesia timur disebabkan oleh belum meratanya infrastruktur telematika (telekomunikasi dan informatika) di kawasan tersebut.
Sebanyak 65,2 persen infrastruktur backbone serat optik terkonsentrasi di Jawa, yang diikuti Sumatera (20,31 persen) dan Kalimantan (6,13 persen). Sementara wilayah Indonesia timur (Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) belum terjangkau infrastruktur ini.
Kesenjangan infrastruktur telematika ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan digital antarwilayah di Indonesia. Distribusi akses internet pun masih didominasi wilayah Jawa dan Sumatera.
"Celakanya, di tengah fakta adanya kesenjangan digital tersebut, pemerintah memaksakan diri membuat aturan pendaftaran SNMPTN 2011 secara online. Aturan itu sangat berpotensi menimbulkan diskriminasi bagi warga di kawasan Indonesia timur yang masih sulit mengakses internet," kata Pak Firdaus lagi.
Sekarang mari kita renungkan, sudah pantaskah SNMPTN disebut sebagai Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri? Dimana letak nasionalnya jika masih ada teman kita yang seharusnya memiliki hak yang sama namun tersandung oleh ketidakrataan akses internet?
Jika diukur dari segi kemampuan, tidak sepenuhnya anak yang tinggal di kota lebih pintar daripada mereka yang di desa. Perbedaan yang mencolok adalah dengan teknologi yang lebih modern anak yang tinggal di kota memiliki pengetahuan lebih banyak.
Kelemahan sistem online yang lain adalah karena ini mengenai internet, maka server sewaktu-waktu bisa down. Ya, seperti yang kita ketahui saat ini, meskipun internet sudah meluas namun di Indonesia sendiri akses internet tidak selalu lancar. Suatu ketika sistem bisa down, karena terlalu banyak yang mengakses,misalnya. Tentu saja hal ini merugikan calon pendaftar yang akan melakukan regristrasi.
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut, sudah sepatutnya pemerintah mengambil tindakan yang tepat. Karena sepenglihatan saya, pemerintah terkesan terburu-buru saat mengambil keputusan ini. Jika mengambil keputusan menggunakan sistem online, maka sebaiknya ada sosialisasi untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau akses internet. Dengan demikian dapat tercipta keadilan untuk calon pendaftar di seluruh Indonesia.
Demikian pidato dari saya . Semoga saya dan teman-teman dapat diterima di Perguruan Tinggi yang diinginkan,amin. Maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati saudara sekalian, saya akhiri wassalamualaikum Wr.Wb.