Jumlah Fans

Minggu, 06 Maret 2011

Belajar dari Katak =)


Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebelum saya mulai bicara panjang lebar, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah serta izin-Nya lah kita dapat berkumpul dikelas ini untuk melaksanakan Ujian Praktik Bahasa Indonesia dalam keadaan sehat wal afiat.
Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang Bangkit dari Kegagalan. Saya tak perlu menjelaskan apa definisi dari kegagalan, karena semua orang pasti tau apa itu gagal. Semua orang juga pasti pernah mengalami kegagalan, tapi apakah semua orang bisa bangkit dari kegagalannya?
Pada hakikatnya semua orang bisa atau dengan kata lain memiliki kemampuan untuk bangkit dari kegagalannya. Mengapa? Karena sesungguhnya, ketika satu pintu tertutup untuk kita maka seribu pintu yang lain akan terbuka. Jadi, semua orang yang gagal punya dua kesempatan yaitu untuk memilih seribu pintu yang terbuka dan kembali ke rutinitas kehidupan yang semula atau menunggu di satu pintu yang mungkin tak akan pernah terbuka lagi.
Nah, yang menjadi masalah adalah kita sering terpaku pada satu pintu dan kita tak menyadari kalau seribu pintu yang lain sudah dibukakan untuk kita, sehingga waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk memilih pintu-pintu terbuka itu kita buang begitu saja dengan ratapan, penyesalan, kemarahan, dan hal-hal negatif yang tak berguna lainnya.
Kemarin, saat sedang menjelajahi dunia maya, saya menemukan artikel menarik tentang dua katak yang terjebak dalam lubang. Artikel itulah yang menjadi alasan utama saya memilih topik ini. Begini artikelnya :
Ada dua ekor katak yang terjerumus ke dalam sebuah lubang. Keduanya berkali-kali mencoba melompat ke atas untuk menyelamatkan diri, namun tampaknya usaha mereka sia-sia. Lima katak lain kemudian berkerumun di pinggir lubang untuk memberikan dukungan, dengan teriakan: “Ayo kamu bisa, ayo lompat lebih tinggi ...”. Setelah satu jam mencoba tanpa hasil, akhirnya kelima katak di atas malah berkata, “Kalian sudah mencoba dan gagal. Percuma saja melompat, akhirnya toh kalian akan mati dalam lubang. Sudah jangan lompat, jangan lompat, mati saja”. Mendengar teriakan itu, satu katak dalam lubang merasa frustrasi. Dia tidak melompat lagi dan akhirnya mati. Tapi katak kedua melompat terus, sampai satu saat dia berhasil melompat keluar dari lubang itu. Lima katak di atas merasa heran, lalu mengajak dia bicara. Ternyata katak yang satu ini tidak bisa mendengar, sebab dia tuli !!! Jadi pada saat kelima katak tersebut berteriak-teriak agar dia mati saja, dia berpikir mereka memberikan support agar dia melompat terus sampai berhasil.
Katak yang mati dilubang adalah gambaran dari seseorang yang merasa frustasi dan tak berdaya karena kegagalannya, apalagi setelah mendengar dan terpengaruh oleh komentar teman-temannya yang justru makin meredupkan api semangat yang ada dalam jiwanya. Komentar negatif itu terus didengarnya, makin memengaruhinya, hingga akhirnya api semangatnya padam dan dia pun mati sebagai katak yang gagal.
Sementara itu, katak tuli yang selamat merupakan gambaran dari orang-orang yang menulikan telinganya terhadap komentar-komentar negatif yang dia tahu bisa memadamkan api semangatnya. Dia menjadikan komentar negatif yang ditujukan padanya sebagai cambuk untuk mencapai kesuksesan. Dia meyakini bahwa tak ada usaha yang tanpa hasil. Jadi, dia terus melompat lagi dan lagi hingga akhirnya dia berhasil mencapai apa yang ia inginkan.
Jadi, faktor terpenting untuk mencapai apa yang kita inginkan adalah:
1.   Keyakinan kuat bahwa setiap usaha akan membawa hasil
2.   Menjaga api semangat kita untuk tetap membara
3.   Menulikan telinga terhadap semua komentar yang melemahkan
4.   Berdoa kepada Allah swt
Nah, mulai detik ini jangan buang-buang waktu lagi, segera bangkit  dan tinggalkanlah pintu yang sudah tertutup itu.  Jangan biarkan kegagalan menghalangimu menuju tempat yang menjanjikan kesuksesan dan kebahagiaan untukmu. Cari pintu lain dan melompatlah lebih tinggi lagi agar cita-citamu teraih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar