Jumlah Fans

Jumat, 28 Januari 2011

Hayoo siapa yang bisa???... ^^ [TEKA TEKI LOGIKA]

TEKA TEKI LOGIKA : Bajak Laut Membagi Harta Karun

Adalah 10 orang bajak laut yang baru saja pulang berlayar. Mereka membawa satu peti harta karun yang berisi 100 keping emas.



Mereka akan membagi 100 keping emas tersebut. Namun, mereka menggunakan sebuah cara yang unik untuk membagi keseratus keping emas tersebut. Berikut adalah cara yang mereka gunakan.



Pertama, kesepuluh bajak laut tersebut akan berbaris dari bajak laut nomor satu (bajak laut yang mempunyai pangkat tertinggi) sampai bajak laut nomor sepuluh (bajak laut yang mempunyai pangkat terendah) secara berurutan.



Kemudian, satu persatu dari kesepuluh bajak laut tersebut, akan mengajukan proposal tentang bagaimana harta karun tersebut dibagi. Jika proposal tersebut disetujui oleh minimal 50% dari jumlah bajak laut yang masih hidup, maka proposal itu yang akan digunakan untuk membagi harta karun itu.



Tapi, jika kurang dari 50% dari jumlah bajak laut yang masih hidup yang menyetujui proposal itu, maka bajak laut yang mengajukan proposal itu akan dibunuh dengan dipenggal lehernya.



Bajak laut yang pertama kali akan mengajukan proposal adalah bajak laut nomor sepuluh. Jika proposalnya ditolak, maka dia akan dibunuh, dan bajak laut nomor sembilan akan mengajukan proposalnya. Proses ini akan terus diulangi sampai ada proposal yang disetujui oleh minimal 50% bajak laut yang masih hidup.



Asumsinya, setiap bajak laut ini mempunyai logika yang sempurna, mereka semua sangat cerdas dan akan mengambil langkah terbaik untuk keselamatan nyawa mereka. Lalu, setiap bajak laut ini serakah, sehingga mereka akan menolak sebuah proposal jika mereka merasa mereka bisa mendapatkan lebih. Selain itu, setiap bajak laut ini juga haus darah. Jika mereka tahu, mereka mungkin mendapatkan sejumlah emas yang sama nantinya jika mereka menolak sebuah proposal, mereka akan memilih menolak proposal itu, dengan harapan si pembuat proposal dibunuh.



Andaikan Anda adalah bajak laut nomor sepuluh. Proposal seperti apa yang akan Anda berikan? (Proposal itu berisi berapa jumlah emas yang diterima masing-masing bajak laut dari bajak laut #1 sampai bajak laut #10). Berapa jumlah emas maksimum yang dapat Anda dapatkan tanpa kehilangan nyawa Anda?




Taken from www.facebook.com... ^^

Rabu, 26 Januari 2011

Gayus is The Best Choice To be Insulted

Sewaktu di angkot pulang sekolah, seperti biasa anggota inti saya, Millah dan Lalak saling berbicara. Apapun. Dari kejadian di sekolah, film, pelajaran, acara TV yang inspiratif, saling berbagi pengetahuan tentang software terbaru, internet sampai mengkritik pemerintahan yang amburadul (ooops!). Tunggu, kesannya pembicaraan kami seperti pembicaraan orang-orang pintar? wekekek.... :p dan kebiasaan kami kalau sudah asik mengobrol di angkot yaitu kami suka tidak sadarkan diri. Bukan, bukan pingsan heheh..

Well, that's not the topic i'll write in.

Masih bersangkutan dengan kebiasaan mengobrol di angkot, pembicaraan yang diangkat adalah mengenai Paklik (read: uncle) Gayus Tambunan. Ini gara-gara memikirkan tugas Pendidikan Kewarganegaraan (membuat film) dan kelompok saya berencana membuat videoklip tentang Gayus, zzz. Bukan topik yang wow banget bukan? Siapa sih yang tidak kenal Gayus?

Selagi mengobrol, tiba-tiba saya terpikir (sok.gaya.cuih!) bahwa Gayus ini adalah orang yang paling pas buat DIHINA. Yak, bahasanya kejem hahah. Bukan bermaksud apa, tapi inilah kenyataan yang ada.Coba deh, siapa orang yang kalau berbicara tentang Gayus terus memuji-muji sampai tergila-gila gitu? Gila duitnya kali ya? tapi hasil nyopet.najis -___-

Terbukti, di beberapa acara bincang2 di Televisi, sindiran pahit, olokan dan sejenisnya bisa terlontar dengan sempurna kalau sedang berbicara mengenai Gayus. Opini masyarakat juga tidak kalah heboh, hampir setiap saya denger orang ngomongin Gayus pasti yang jelek-jelek, menggebu-gebu lalu emosi, "Bunuh aja Gayus tuh!" whoooops frontal. Bagaimana tidak emosi? Gayus ini bak Marmut yang rasanya kalau melihat ingin mencubitnya aja. Kalau marmut masih ada lucunya, lah kalo Gayus, lucu darimananya? ahahaha

Jika beberapa waktu yang lalu sedang nge-trend kasus orang 'salah bicara' di internet terus masuk penjara, sekarang tidak berlaku bagi Anda sekalian yang ingin ber'salah bicara' mengenai (mantan) pejabat yang satu ini. Anda bisa bebas berekspresi. Sepertinya tidak akan ada jaminan masuk penjara untuk Anda yang ingin menghina Gayus sampai pita suara Anda habis, atau sampai kuota internet berlangganan anda mulai limit (ini mah saya curhat!). Dan..inilah karya beberapa orang kreatif di Indonesia yang sangat inspiratif:






Satu lagi, ada lagu dari bang Bona judulnya "Andai Ku Gayus Tambunan" yang menceritakan betapa enaknya jadi Gayus. Bisa bawa duit orang banyak seenak jidat terus ngeloyor ke luar negeri. beh! (pasang muka pengen gampar)

Sekarang semua media masih sibuk mengorbitkan informasi terbaru tentang Gayus. Yang lagi hot nih, Gayus sudah ditetapkan menjalani tahanan (CUMA) 7 tahun.*skip, ke part emosi* Hello Hellooooo? Yang ngga budek pasti denger. Tanya deh, orang nyuri miliaran pangkat dua (agak lebay) begitu cuma nginep 7 tahun penjara? Sebatas kedipan itu maaaah! waaah nggak adil!!

Banyak masyarakat yang mengutarakan pendapatnya tentang ketidak adilan ini, termasuk Guru dan Orang tua saya, di Indonesia orang nyuri ayam bisa lebih dari 7 tahun penjara dan bonus digebukin masa, yang nyuri miliaran cuma 7 tahun,kok bisa? ya mana saya tau? tau mana saya? saya juga engga tau.

Menurut opini pribadi saya, yang pertama: uang miliaran yang dicuri kan uang rakyat tuh, nah kalo (misalnya) seratus miliar uang yang dicuri dibagi dengan jumlah masyarakat Indonesia sekarang(kurang lebih 240 juta orang), hitungannya gini --> Rp100.000.000.000 : 240.000.000 hasilnya adalah 416,6667. Jadi, Gayus sama dengan mencuri (hanya) 450 rupiah dari setiap warga Indonesia. Maka dari itu, menurut Orang-Yang-Mengaku-Dirinya-Sudah-Adil-Dan-Pantas-Menduduki Kursi-Keadilan (OYMDSADPMKK) , hukuman 7 tahun adalah keputusan yang tepat untuk Gayus. Beri applause..

Yang kedua, di era globalisasi yang serba modern ini, selain harga beras, harga ayam juga kian mengalami kenaikan hingga satu ekor ayam dihargai 100 Millyar rupiah. Jadi, jika Anda menemukan ayam tersesat di jalan, segera kembalikan kepada pemiliknya, daripada Anda menjalani mimpi buruk dan hidup suram di penjara. Yeah! ngaco abis.

Written By : Pixel 18
(It's also published on  Pixel 18's Blog)

Minggu, 23 Januari 2011

Millah : "Han..I'm coming!"

Cerita ini bermula ketika salah satu teman kita.. berhasil mendapat tiket terbang ke Belanda tepatnya di Han University untuk melanjutkan study-nya setelah lulus SMA, selamat ya Millah!


23 Januari 2011...
Hari ini, adalah hari Minggu yang kurang menyenangkan bagi sebagian dari kami. Kenapa? Karena kami masih berbelit dengan Batik yang selalu menghantui hari-hari kami. Menyeramkan. Menyebalkan. Pokoknya engga banget deh 0_0. Kami sepakat mengerjakan bersama di rumah Millah.

Singkat cerita, Lalak dan Ilmi sudah duduk-duduk dirumah Millah. Maklum, mereka anak rajin dan menepati janji. Dan juga, tidak sedang menerapkan sifat Jam Karet. Tapi, mereka ngga bisa mulai Pe-nembok-an, soalnya kainnya belum ada. *LOL*

Beberapa menit, Nisa dan Julpi sebagai tersangka pembawa kain datang. Terus Yeli datang. Nila juga. Lau, Vela pun muncul. Dan kita mulai melaksanakan misi mulia dari Pak Nanang (baca: menembok batik).

Dalam suasana menembok-ria, untuk kedua kalinya, ibunya Millah atau kita sebut tante, datang membawa sepiring pisang goreng untuk kami semua. Jeng...jeng...jeng....

Tante : Mbak Millah, ini pisang gorengnya!
Kami : Makasih, Tante!! *sambil cengar-cengir*
Tante : (dengan nada datar) Mbak Millah keterima di Han.......
Millah : (shock tapi tetep datar) Sumpah????
Tante : Iya.*langsung balik ke rumah*

Dan kami semua baru nyadar kalau itu adalah berita yang hebat. Maklum, loading sedang lama. Padahal, semestinya kami sudah nari-nari heboh dari tadi. Itu berita yang sangat sangat HEBAT. Akhirnya kami semua terharu dan bingung ngasih selamat. Millah tetep aja natap kita dengan bengong. Cuma berkata “iya...iya...makasih!!”

GILAAAAKK!! Teman kita mau ke Belanda!! Belanda meen, Belanda!!!!!!!! Keren banget gitu loh! Mari berpesta! #nowPlaying Black Eyed Peas – The Time. By the way, nih ada ucapan spesial dari penulis : Selamat ya Millah! Kamu top banget! That was very amazing Progress! Ehm..and also would be an amazing ‘Traktiran’ wkwkwk.

Kembali ke topik.. Yeli mendapatkan ide sempurna dengan memberitahu teman yang lain lewat SMS. Gini :
Hei ada good news..very good news :D :D
Teman kita, Millah..keterima di Han Looh. Keren ya? Mari kita menari!!
Yg mau traktiran skrg k rmh millah, ahaha :p

Sent!

The replies were sent by :
Nuke : WAAAH, SELAMAT!! YA AMPUN SENENGNYA YA!!OKE GUE OTW KE RUMAH MILA HAHAHA ASEK!!
Ayu : sumpeh lo???? Salam buat mincul, tlaktilan tak tunggu cenin ya :P
Rinda : senin ae. Saiki panas :( *ahahah Cuma mikirin traktiran)
Dewanti : Hr snin aja yaa hehehe *sama kayak yang diatas. Dasar anak Wage*
Putri : keren! Ya allah. Ucapin selamat ke mila ya. Yaampun soulmate.ku. traktiran.nya!
Jona : wah, salam ke mila y! slmat... ^^ pokoke traktiran Senen. =P

PIXEL bahagiaaa sekali.....! We are happy..We..We..are Happy. And We want traktiran..*ngeek!

Sekali lagi, selamat ya, Mila!!! Semoga baik2 disana. Kalau pulang bawa oleh-oleh. Cepetan daftar ulang. Konon katanya, ada 16 anak yang diterima tapi yang diberangkatkan cuma 8, jadi kudu cepet2 daftar ulang, begonooo. Pokoknya langsung besok pagi, nggak sekolah gak apa-apa. Hahaha... *kenapa kita yang antusias????*

ok,Dear Millah..harus datang ya kalau ada reuni PIXEL dan agen. Jangan lupa bawakan oleh-oleh!!! hihihi

Dan untuk kita semua, PIXEL.. semoga kita bisa segera mengikuti jejak Millah, diterima di Universitas yang kita inginkan. It's where the stars line up, a place where we can go, Amin.

Sekian. Tirai ditutup. *prok prok prok*
........

Jumat, 21 Januari 2011

aMUSe.

Cerita ini hanya “sebuah filial dari perkawinan silang antara ke-stress-an dan kebosanan” belaka, semua alur ini didasarkan pada kejadian yang nyata. Perlu kami tegaskan, skenario dalam karya hanya merupakan imajinasi TANPA KESENGAJAAN. Ini bukan cerita anak autis ataupun idiot, syndrome Down atau sejenisnya.

Tapi, karya ini adalah buah karya ISTIMEWA dari anak cerdas Istimewa. Dan seperti kita tahu, cerdas istimewa dan autis itu memiliki batas filosofi yang nyaris transparan, jadi untuk mengingatkan Saya ulang lagi, Cerdas Istimewa. Sekali lagi, CERDAS ISTIMEWA. Udah 3x, sunnah rasul, (based on: agen 009)



Jam ke-6, Senin, 17 Januari 2011

Tettt.... tettt...

Agen 017 : He, rekkk... gag jadi ulangan JL!

Agen 001-020 : horeee...!!!


Semua agen kembali pada kesibukan masing-massing.

Agen 004 : 020, ayo hafalan bareng (R)

Agen 020 : emoh, durung apal aku... kamu aja wes bacao aku dengerin.

Agen 004 : aku takut salah..

Agen 020 : gag apa-apa…………………………………………Sulit ya, nulis sambil ndengerin. >.<>


Agen 009 : Huaaa... buku jurnalku keriii... menurutmu bilang gak bawa ato telpon minta anterin???

Agen 020 : (turut histeris) Telpon... Telpon.. Telpon... Cepetan, Cepetan !!! (jenggotnya udah abis kebakar, sambil nunjuk-nunjuk =P)

Agen 009 : Padaal udah kadong seneng gak jadi ulangan JL. Hari sialnya tak pikir udah berakhir. L



DUM DUM DUM... JENG JENG...

Mrs.FW dateng.

Agen 003, 018, 016 : FW... boleh ijin pulang gak? PPT R saya ketinggalan. Rumah saya deket kok FW.

FW : Bertiga???

Agen 018, 003 : Enggak, F. Berdua.

Agen 016 : Saya gak ikut kok F. Cuma nganterin ngomong.

FW : Ya sudah... Ya sudah...

FW to Agen 006 : Udah diajari jam-jaman belum?

Agen 006 : Oh, sudah sudah kok dulu.

FW : Ya udah...

Si FW membagi lembaran kecil dengan ukuran pxl= kurang lebih 20x8 cm.



Kericuhan semakin menjadi. Mein Tag.. Ich stehe morgens um ... Uhr auf. Um… Uhr frühstücke ich. Um… Uhr gehe/fahre in die Schule, den die Schule fängt um … Uhr an. . .



Hafalan JL dimulai, maju satu-satu. Huah...

Korban pertama, agen 006 dipanggil.

Korban kedua, agen 011 dipanggil.

.............



Kebosanan melanda. Beberapa agen sibuk dengan misi masing-masing. Agen 006, 020, 012, 011 menggerombol di belakang lurus sudut pandang FW.

Agen 016, 004, 014 dan lain-lain menyibukkan diri dengan misi personalnya...

Imajinasi aneh merasuki pikiran para agen yang dilanda kebosanan akut.

Belum ada cerita yang berarti. Tiba-tiba.,,

…………

Korban ke-n, agen 020 dipanggil.

............

5 menit kemudian, bakat sutradara kami (agen 020 dan 006) muncul dan scenario lisan ini pun tercipta.



- SKENARIO lisan-

Agen 006 as Mr. R

Agen 020 as Agent 004, 015, 020, 002, 009


Baru itu yang kepikiran. Hehe..


Agen 006 : Assalamu alaikum Ayo yang hafalan...!!

(HENING)

Agen 006 : Yaudah, kalo gak ada yang mau duluan. Saya panggil saja. 004...

Agen 020 as 004 : Bismillahirrahmanirrahim..................................................

Agen 006 : Bagus, bagus... sesuai yang saya harapkan. Saya percaya kalian pasti bisa. Ok, selanjutnya... 015

Agen 020 as 002 : Agen 015 gak ada pak. Sakit, katanya.

Agen 006 : Lah siapa penggantinya?

Agen 020 as 002 : Gak tau pak. Gak ada kabar. Tadi sms 012 katanya sakit. (012 is 015 BF, sejak ..... lupa)

Agen 006 : Bagaimana ini... kan saya sudah bilang kalau mau tidak masuk harus sudah ada penggantinya. La kalok kayak gini terus gimana?

Agen 020 as 002 : Ya gak tau pak... namanya juga sakit. Kan ndadak...

Agen 006 : Yasudah... kalo gitu agen 020

Agen 020 as 020 maju...

Agen 020 as 020 : bismillahirrahmanirrahim.......................................



Ayat 1, ok

Ayat 2, bagus,

Ayat 3,4,5, perfect…



……



Ayat 39, nyarisss….

Nah ayat 40… (singgg)

Agen 020 as 020 : Apa ya, Pak? Gag tau ah, lupa!

Agen 006 : Kamu itu ya! sudah temenmu satu gak masuk tanpa pengganti, sekarang kamu!!! Yaudah, sekarang maunya gimana???

Agen 020 as 020 : Ya… gimana lho, Pak??? Bapak maunya apa??? Saya sudah bener-bener lupa, Pak. Beneran.

Agen 006 : Udah salah, nanya lagi.

Agen 020 as 020 : Ya saya kan gag tau, Pak. Kan bukan saya gurunya.

Agen 006 : Grrr… Gr… Grrr…. Grrrrrrrr….. Ya saya tau bukan kamu gurunya. Yaudah. Marah gini ini. Oke, selanjutnya, 002!

Agen 020 as 020 : Lha, Pak?? Nilai saya gimana???

Agen 006 : Nanti saya pikir lagi. Kamu itu, sudah sepakat minggu kemarin mau maju hari ini. Tapi mana, gag ada KOMITMEN!!

Agen 020 as 020 : Lho, Pak?? Saya kan nggak mengajukan diri. Bapak yang nyuruh. Saya sudah tau gak bisa hari ini. Saya sadar kemampuan saya, Pak.

Agen 006 : Yaudah, 002!!

Agen 020 as 020 : Lho, Pak?? Nilai saya, Pak.

Agen 006 :Dibilang nanti ya nanti.



Dengan suntuk, agen 020 ngeloyor keluar TKP *tuing….tuing….tuing….*, arah jam 3 subject R yang sedang menikmati detik-detik kemarahan yang hampir mencapai vertex point. Si agen 020 tampak lebih eksotis dengan muka berlipat-lipat, mulut menganga lebar, mata melotot, siap menerkam mangsa yang telah diintainya sejak tadi. Hehehe…(mutasi dadakan jadi slit mouthed human)



Dari seberang koordinat posisi agen 006 tampak agen 002 melangkah dengan ragu-ragu menuju tempat eksekusi (kursi panas, yang konon katanya juga enak, by:009)



Agen 006 : Dasar, gag punya sopan santun, gag punya etika, anaknya sapa se??

Agen 020 as 020 : Anak orang tua saya, Pak. Masa iya anak tetangga. *agen 20 tiba-tiba nongol tanpa embel-embel bunyi alarm kebakaran* 002! Semangat ya! (menghilang) *cling!



Agen 006 : Grr… 002, mulai! Jangan kecewakan saya!

Agen 020 as 002 : bismillahirrahmanirrahim....................................... blablabla….



Several minutes later,

Agen 020 as 002 : DEGH glodak* berhenti mendadak* 10 ayat terakhir saya belum hafal, pak!

Agen 006 : Terus kenapa maju??

Agen 020 as 002 : Tadi saya disuruh maju, sekarang gak boleh maju, gimana seh bapak ini??? *sambil cengengesan

Agen 006 : Bukannya minggu kemaren kamu sendiri yang mengajukan diri. Ini buktinya, nama kamu terdaftar dengan tulisan tangan kamu sendiri.

Agen 020 as 002 : Gini lho, pak sebenernya (dengan gaya sok oke tak berdosa) berhubung saya adalah seorang teman yang baik hati, saya tidak ingin mengorbankan teman saya. Lagi pula, berdasarkan teori probabilitas, dalam seminggu saya akan dapat menguasai 40 ayat di surat ini. Nah, pada hari ke-5, sabtu, tanggal 15 Januari 2011, saya menyadari bahwa teori tersebut……

Agen 006 : Saya ini guru agama, bukan guru matematika (nada do tinggi 3 oktaf) *ngiing…ngiing…

Agen 020 as 002 : Lho, Pak! Kalimat saya itu belum selesai. Kata ibu saya, nggak sopan, pak. Masa bapak gag tau seh??

Agen 006 : Sudah salah, ngeyel…

Agen 020 as 002 : Pak, dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang saya lakukan itu disebut membela diri.

Agen 006 : Grrrr….



Untuk yang ke-3 kalinya, bapak ini mengalami syndrome kekecewaan akut yang diperkirakan oleh para scientist dapat menimbulkan sesak nafas, peperangan, kematian, dan tumpahnya tinta merah di rapot para agen. HUWAAAA…..!!!!!



Agen 006 : Sudah-sudah… kalau gitu selanjutnya! (dengan wajah terlipat yang dipaksakan tetap terlihat berwibawa) 009!

Agen 020 as 002 : Gini lho, pak. Saya itu sudah berusaha dengan sepenuh jiwa dan raga buat hafalan ini. Tapi mana balasannya??? Mana, Pak???

Agen 006 : *sewot* 009!!

Agen 020 as 002 : Pak!!

Agen 020 as 009 : Wes, 002! Minggiro, wes!



(agen 002 ngacir ke posisi awal)

(agen 020 masih belum muncul lagi)



Agen 006 : cegek* Ckckck…. Kamu? 009? Udah hafal?

Agen 020 as 009 : Sudah, Pak! Insyaallah. Tapi pak…

Agen 006 : Yasudah, mulai!

Agen 020 as 009 : Pak…hehehe… saya nggak bawa jurnal, Pak.

Agen 006 : jadi???

Agen 020 as 009 : Tadi saya sudah telepon minta dianterin. Tapi belum datang, pak. Hehehe… *senyum innosen

Agen 006 : kamu itu ya??? grr… (beranjak dari posisi awal, berpindah 7 langkah arah jam 4, di posisi inilah pertunjukan dimulai)



Agen 006 : kalian itu ya, sebenernya maunya apa?? Masa dari 5 orang yang berhasil cuma satu. Padahal waktu juga udah lama. 1 MINGGU. Kalian sangat mengecewakan saya. Yang satu gak jelas kemana. Yang 1-nya lagi kurang satu ayat aja , lupa, ngibrit gak balik2 pula. Yang satu udah gak hafal, ngeyel, nyolot, pake bawa matematika lagi. Ini yang terakhir, gak bawa jurnal mau hafalan. Maunya apa???”



Semua hening. Hanya agen 004 yang tersenyum-senyum geje. Diduga keras si agen mengidap sebuah syndrome yang mencurigakan. Rupanya, hal yang sangat tidak biasa itu tertangkap dalam radar si Bapak. Muntab deh si Bapak.



Agen 006 : Ngapain senyum-senyum?? Gag tau saya lagi marah?? Jangan mentang-mentang kamu…...*tiiit* (sensor) kamu tidak ikut saya marahi. Mustinya itu ya, kamu bantu temen-temen kamu.



(kembali ke dunia nyata)

Agen 020 udah ngakak gag karu-karuan ndengerin agen 006 berkoar-koar. Hal yang terdeteksi sebagai sesuatu yang aneh ini menyalakan alarm bahaya agen 011 yang sedang asyik menikmati ketenggelamannya dalam dunia abstrak yang lain, yang konon dikenal dengan nama……SMS-an.



Agen 011 : Lapo, rek??

Agen 020 : Hahahhahahahha……

Agen 006 : Kita sedang menyusun suatu scenario lisan berdasar fenomena alam hari ini.

Agen 011 : Cegek. Apa??? Apa???

Agen 020 : Mengimajinasikan pak R marah-marah.

Agen 011 : Lho?? Kok bisa????



Pertanyaan yang sangat biasa ini cukup dihiraukan sebagai respon positif dari seorang yang… ehm, apa yaa?? Udahlah. Pokoke…

Untuk menanggapi dua kata dengan akhiran 6 tanda tanya ini, si kedua agen pencipta scenario lisan merencanakan misi mulia yang diadopsi dari Thomas Alfa Edison. Apakah itu???



Lhaaa… habis gitu, dengan keluarnya “lho?? Kok bisa????”-nya agen 011 tadi, tamatlah riwayat scenario bab 1. Tereng reng tereng…

Sampai jumpa di scenario bab 2. :*



Based on : agen 006, dan agen 020

Created by : agen 006, agen 020, dan agen 009

“Karya ini didekasikan untuk keluarga besar –PIXEL FAM-”

“Selamat atas bergabungnya agen 009 dalam penciptaan karya ini!”

Booming-nya merah putih di kelas kita :)

Film Merah Putih dan Darah Garuda adalah film yang baru-baru ini mencapai puncak kejayaannya dikelas kita. Dua film yang sebenarnya sudah keluar sangat lama sekali ini baru berhasil menyita perhatian kita tahun ini. Ini filmnya yang salah apa kita yang ketinggalan jaman???



Well, ketika pertanyaan itu terlontar kita hanya akan menjawab kalau dulu kita mengira film ini sama sekali tidak menarik, hanya seperti film Indonesia lainnya. Intinya, kita gag mau ambil resiko buat nonton film Indonesia yang gak bermutu. *siap2 digebukin orang-orang perfilman Indonesia* Untunglah, teman kita, si pecinta bulutangkis, YELI, menyadarkan kita akan bagusnya film ini. *Wahh…Yeli trendsetter!!*. Okay, check it out!



Saat itu hari…. Apaan ya??? Senin kayaknya. Gag tau ding, lupa!. Dengan sangat antusias dan gaya lebainya yang kental Yeli banget, Yeli memaparkan panjang lebar tentang film merah putih. *Hadah lebai!!* Enggak kok, dia Cuma bilang “Film Merah Putih bagus ternyata, Rek! Gag kayak film Indonesia.” *ya iyalah, secara gitu ni film kan film perang Hollywood yang bersetting Indonesia*



Dari sekian banyak penduduk yang ada dikelas kita hanya satu orang yang saat itu menghiraukan Yeli dengan sungguh-sungguh. Teman kita itu adalah Zulfah. Well, biasanya kita panggil dia Julpi. Dia langsung minta film merah putih dengan gaya rajukan yang seperti biasa. Naasnya, Yeli tidak bawa laptop. Dengan cemberut, dia minta dibawakan besok.



Besoknya, dibawain deh. Sudah ada satu teman lagi yang mulai tertarik dengan film yang ‘Katanya Yeli’ suasana perangnya terlihat nyata. Emang bener sih! Ceritanya ini kan cuma Yeli yang tau. Terserah lah. Oya, teman kita yang satu itu adalah si wajah tanpa ekspresi, jago banget ngedit PPT, dan suara ketawanya yang khas banget. Yup! Udah jelas pasti Lalak.



Keesokan harinya lagi, (disini berlalunya hari cepet banget ya????) hahhaa… Julpi udah celingak-celinguk nyari Yeli dari sejak pagi. Pemborosan kata ya??? gapapa deh, penekanan. Pas Yeli dateng, julpi langsung histeris dan bilang kalau tuh film keren banget. Akhirnya, mereka berdua berduet untuk promosi ke yang lain kalau film itu bagus banget. Nih, ku kutip kalimat mereka “HARUS NONTON, REK!! BUAGUS!! SUMPAH!!*dasar, bakat sales*



Hari kamisnya, film yang kedua (Darah Garuda) dateng. Kedatangan film itu dikarenakan pengorbanan salah satu teman kita tercinta yang bahkan belum nonton film Merah Putih. Well, thanks to Rinda. *lari peluk Rinda*



Yeli dan Julpi sibuk ngopi tuh film. Lalak bingung pengen nonton. Dia kan belom nonton yang pertama. Akhirnya, dia nonton sama Yeli, pake laptopnya Yeli. Sinyal kesenangan itu sepertinya tak bisa di tolerir oleh Julpi. Dia buru-buru ikut nimbrung, dan asal aja mencabut kabel headset-nya Yeli. *lalak ma Yeli udah pengen ngiket Julpi terus dibuang deh ke laut, tapi gag jadi*



Dibelakang mereka, Jona dan Millah ikutan nonton. *dapet dua pengikut lagi. Wihi!!!* dan saat inilah diketahui bahwa Julpi seneng banget sama ‘si orang bali’ yang ada di film ini. setelah sampai tengah film baru Yeli dan Julpi menyadari mereka tak mengenal satupun tokoh yang ada di film itu. *nggedorin kepala ke tembok, gag nyangka teman kita segitu pelehnya*. Pantas aja selama ini mereka hanya bilang ‘orang bali’, ‘orang sulawesi’, ‘zumi zola’, ‘Darius’, ‘yang guru itu lho’, dll.



Oke, akhirnya dengan paksa mereka berdua memundurkan paksa film itu, menghancurkan kesenangan Lalak.

“Surono! Surono!”

“Sek, diemo! Thomas salamente! Hahahah…”

“Ini Amir, rek.!”

“Marius…Marius…”



Itulah yang terdengar selama mereka berusaha mencari nama masing-masing tokoh. Tapi, si Bali tetaplah misterius. Julpi gag henti-henti tanya siapa nama si Bali. Pake njambak-njambak rambut dengan ekstrim segala. Ayannya kumat. Hahaha… *Lari! Julpi bawa sepatu!!!*

Julpi     : He, rek! Namanya orang bali itu sapa seh???

Lalak    : (jengkel) Wisnu!!

Julpi     : Emoh!! Yang bener ta!!!

Lalak    : Wisnu!!

Yeli      : Tanya Dewanti!!

Julpi     : Sapa, De??

Dee      : Wayan.

Baru deh si Julpi mau diem. Tapi sayangnya pas dia udah jadi anak baik-baik filmnya udah mau buyar. LOL. *sabar ya, Yel, Lak!!*



 Hari jumatnya. Saat masih sangat pagi. Yeli dan Julpi sudah asyik cerita tentang Darah Garuda, korbannya adalah Millah. Dia harus mendengarkan ocehan dua orang anak yang gag jelas ini di paginya yang indah. Ternyata, nama orang Bali itu bukan ‘WAYAN’ tapi ‘DAYAN’.



Sekarang pengikut dua orang anak geje itu bertambah lagi. Ada Opong, Rinda, Nila, Nuke, Putri, dll. Jadi, siangnya sebelum renang, mereka nonton film Darah Garuda tadi. Setiap si Thomas muncul kebanyakan dari mereka histeris. “Cakep!!!”, tiap si Marius muncul, Nuke aja yang histeris, dan tiap si Bali atau Dayan muncul, hanya…. Ya kalian taulah, sapa lagi kalau bukan Julp. Tak ada satupun vote untuk Amir. *sabar ya, Mir!* Untuk Jona, hanya NAKAMURA lah yang tetap nomor satu. *liat aja The Last Samurai, biar tau sapa Nakamura*



Begitulah awal mula film ‘drama perang bergaya Hollywood yang mengingatkan Indonesia tentang persatuan, pengorbanan dan nasionalisme para bapak bangsa ‘ menjadi booming  di kelas kita tercinta. Satu kata pamungkas yang ikut-ikut booming setelah film ini adalah kutipan dari kata-kata Dayan “Apapun caranya, apapun resikonya”. Cara si Dayan bercanda di saat genting dan dengan logat khas Bali-nya berhasil membuat kita semua yang menonton tertawa.



Inget adegan waktu Dayan ketembak dan akhirnya ditinggal sama si Amir??? Saat itu teman kita, Julpi mengutarakan bahwa dia ingin langsung menelepon Yeli dan nangis2 lebai gara-gara mengira pahlawan favoritenya itu mati. *Brak! Gag nyangka ternyata teman kita sangat lebai* Akhirnya yang lain tau deh kalau si Bali gag mati. *Dasar, Julpi!*



Well, kita semua nunggu seri trakhir dari Trilogi Merdeka yang diisukan akan rilis tahun ini. PIXEL INDONESIA. Buat yang belum nonton, wajib banget buat nonton film ini. MERDEKA!!!

Kamis, 20 Januari 2011

Postingan setelah bertahun lamanya

Hi. apa kabar? (ehm..kurang pas). oke, Haloooooooo! Apa kabaaaaaaaaarrrrrrrr? 

Mulai sekarang kami akan mempost tugas-tugas disini, terutama tugas bahasa Indonesia. Kenapa? karena kami mendapat perintah dari Pak Eko. Pak Eko bilang, yaa walaupun kami adalah anak-anak "yang diburu waktu", bolehlah sekali-kali menghasilkan karya sastra (bener ngga ya ngomongnya gitu?).  Well, just be often to stay here!

Sekian..